Malam ini, dingin, beku. Bulan, terang memancar. Ada pungguk sepi sedang merenung sedari senjakala. Bulan tahu. Bulan tenung kembali. Sedang pungguk tanpa sedar. Katanya, mengagumi indah cahaya bulan.
Bulan beri cahaya. Tapi bila awan lindung bulan. Pungguk sedih. Katanya bulan berpatah arah.
Bulan tetap ada. Tak pernah pergi. Pungguk herdik, pungguk tuduh bulan menipu.
Bulan senyap. Bulan tegar.
Seperti bulan, Bulan berubah.
Bulan baru, bulan sabit, bulan separa, bulan penuh.
Berganti.
Pungguk tohmah, Bulan uji kesetiaan Pungguk.
Bulan tak pernah uji.
Bulan diselindung.
Siang, ada mentari memancar terang. Silau. Sehingga Bulan dikata hilang walau Bulan tetap setia.
Malam, ada kepulan awan hadang biasan Bulan. Sehingga dikata Bulan tidak meneman malam.
Paling musibah, bila bulan dibayang gerhana.
Bulan tak sempurna, Pungguk.
Bulan calar.
Bulan sompek.
Bulan terbelah.
Mungkin sudah tibamasa untuk hikayat diubah.
Bila subuh menerjah, Pungguk pergi. Usah nanti apa-apa.
Bulan tiada pilihan. Bulan tetap disini.
No comments:
Post a Comment